ROKOK ELEKTRONIK DAN SHISHA, LEBIH BERBAHAYA

Rokok Elektronik (Electronic Nicotine Delivery Systems atau e-Cigarette) adalah sebuah inovasi dari bentuk rokok konvensional menjadi rokok modern. Rokok elektronik pertama kali dikembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis Beijing, RRC, yang sekarang dikuasai oleh Golden Dragon Group Ltd Pada tahun 2004, Ruyan mengambil alih proyek untuk mengembangkan teknologi yang muncul. Diserap secara resmi Ruyan SBT Co Ltd dan nama mereka diubah menjadi SBT RUYAN Technology & Development Co, Ltd.

Rokok elektronik diklaim sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan daripada rokok biasa dan tidak menimbulkan bau dan asap, dianggap sebagai alat penolong bagi mereka yang kecanduan rokok supaya berhenti merokok. Rokok ini membakar cairan menggunakan baterai dan uapnya masuk ke paru-paru pemakai. Dipasarkan dengan banyak nama, di antaranya rokok elektronik, ecigarro, electro-smoke, green-cig, dan smartsmoker.

Hingga kini keberadaannya masih menuai kontroversi dan di sebagian besar negara dianggap sebagai produk yang ilegal dan terlarang. ”Menurut agen anti tembakau Prancis, satu hisap Sisha setara dengan 70 hisapan rokok biasa. Selain itu, kandungan tar dari asap satu Shisha sama dengan 27 hingga 102 batang rokok. Menghisap satu Shisha juga sama saja dengan menghirup karbon monoksida setara 15 hingga 52 batang rokok biasa,”

Juga, penelitian yang dilakukan di Jepang menemukan bahwa uap rokok ini mengandung zat karsinogenik atau zat penyebab kanker seperti formaldehyde dan acetaldehyde. Formaldehyde sendiri merupakan zat kimia yang ditemukan di dalam bahan bangunan dan balsem cair. Zat ini bisa meningkatkan risiko Anda untuk terkena kanker 10 kali lipat lebih tinggi dari rokok biasa.

rokok elektronik

2 thoughts on “ROKOK ELEKTRONIK DAN SHISHA, LEBIH BERBAHAYA

Leave a comment